24.5.07

52 - Ohh.. Miyuki!

Dulu saya pernah mengajak Miyuki bermain futsal. Mulanya dia menolak. Katanya dia kaki bangku. Dia risau kalau bola tidak bergerak bila dia menendang.

Tapi suatu hari Miyuki turun bermain. Sepakannya memang tidak kuat, namun ada seni. Bola bergolek perlahan. Maksud saya, sungguh perlahan.

Dan kemudian dia berlari keluar lalu duduk di atas bangku di hadapan saya. Tanpa perlu meneliti, saya tahu wajahnya sedang kemerah-merahan. Kedua tangannya menopang dagu dengan siku di atas peha. Dia memandang saya tidak berkelip.

"Hei!" jeritnya. "Tentunya di dalam hati kamu sedang ketawakan saya kan?"

Kadang-kadang kita tidak mungkin perolehi sesuatu yang diinginkan. Lalu tidak selamanya juga kita terus di sini.

Oh, Miyuki. Untuk apa pula saya harus ketawa. Bukankah wanita itu sememangnya dan seharusnya bersifat lemah lembut?